RESENSI BUKU: Band yang Dilupakan Waktu ; Biografi Lengkap Guns N’ Roses
RESENSI BUKU
Judul Asli : The Band That Time Forgot ; the complete unauthorized Biography of Guns N’ Roses.
Judul Versi Indonesia : Band yang Dilupakan Waktu ; Biografi Lengkap Guns N’ Roses.
Pengarang : Paul Stenning
Penerbit Asli : A Chrome Dreams Publication, UK, 2004
Penerbit Versi Terjemahan Indonesia : Penerbit Jalasutra (Ayyana), Yogyakarta, 2009
Buku setebal 324 halaman ini menceritakan perjalanan hidup GNR, perjalanan hidup band yang mendapat julukan “Band Paling Berbahaya di Dunia”, suatu julukan yang muncul dari personel GNR sendiri dan telah menjadi julukan umum bagi band itu semasa akhir 1980-an hingga awal 1990-an.
Tidak banyak band rock pada masa 1987 dengan satu album debut dan langsung sangat terkenal dengan cepat dan sejak album tersebut dirilis GNR menjadi salah satu band terbesar di dunia. Kontoversi mengenai cover sampul album Appetite For Destruction (AFD) justru mengangkat popularitas album ini. Awalnya sampul album pertama ini bergambar adegan penganiayan robotic, setelah berbagai kecaman maka berganti menjadi logo salib milik para anggota band yang disensor. Inilah awal mulai GNR menjadi sangat terkenal, dan album AFD menjadi album paling fenomenal GNR.
Berbagai peristiwa yang diceritakan dalam buku ini diambil dari berbagai kutipan wawancara oleh para anggota Gunners dan orang-orang di sekitarnya. Buku ini juga bisa dibilang 90% bercerita tentang Axl Rose, dalam buku ini dibahas masa kecil Axl dengan ayah tirinya yang suka menganiaya, hingga akhirnya Axl baru sadar pada umur belasan tahun yang sebelumnya ia mengira bahwa ayah kandungnya telah meninggal dunia ternyata masih hidup.
Bab awal buku ini banyak bercerita tentang awal terbentuknya GNR, mulai dari jaman Hollywood Rose dan LA Guns. Perjalanan Izzy dan Axl hingga menemukan Slash dan Steven Adler, kemudian Duff Mc Kagan, lima orang inilah yang kemudian disebut sebagai “The Original Guns”.
Kehidupan Axl yang kejam semasa kecil ternyata mempengaruhi perilaku dia sampai saat ini, setidaknya Axl pernah diperiksa ahli-ahli psikologi dan sifat Axl memang sebuah pemberontakan dari penganiayaan ayah tirinya. Kondisi kejiwaan Axl yang terguncang dapat divisualisasikan dalam video Welcome to The Jungle, saat Axl berada dalam kursi listrik.
Slash sang gitaris yang dianggap Axl sebagai “Raja Bir”, Steven Adler yang dianggap Axl sebagai “Pengguna Mariyuana paling besar yang pernah saya kenal”, Duff Mc Kagan yang faktanya meminum dua setengah gallon vodka dan menghisap seperdelapan ons kokain per-hari dan Izzy teman semasa kanak-kanak Axl yang merupakan satu-satunya anggota GNR yang lulus dari College. Kelima orang itu adalah kekuatan yang hebat, dan uniknya pada masa itu GNR dapat menghasilkan keajaiban hanya dari ujung-ujung jari seorang anggotanya. Misalnya saja pada masa itu ada band Motley Crue yang tidak memiliki keunikan seperti itu, mereka adalah tandem empat orang dalam satu band dan kurang begitu diterima tanpa Vince Neil, terbukti bahwa kimia mereka mengandalkan perpaduan empat anggota orisinil. Sedangkan bagi Guns N’ Roses, mereka mudah menghasilkan lagu-lagu hebat hanya dengan mengandalkan Izzy atau Duff untuk bernyanyi. Dan ketika semua anggota-aggota orisinil band mulai keluar dan dipecat sampai hanya tersisa Axl, kimia tersebut tetap ada.
Kehidupan GNR penuh dengan narkotika, seks dan alcohol. Sempat suatu ketika GNR mengadakan tur bersama Aerosmith yang pada masa itu telah dinyatakan bersih dari narkoba dan alcohol. GNR sangat hormat kepada Aerosmith yang dianggap sebagai senior. Dalam perjalanan bersama Aerosmith inilah para anggota GNR akan segan memakai narkotika dan minum alcohol selama bersama mereka ada Aerosmith. Adalah Joe Perry dan Steven Tyler yang seakan-akan “melarang” penggunaan narkoba dan alcohol bagi personel GNR. Kejadian lucu diungkapkan ketika Slash harus meminum Jack Daniels-nya dengan sebuah mangkuk agar tidak ketahuan Steven Tyler.
Dalam bagian ini, buku bercerita tentang masing-masing lagu yang ada di album AFD. AFD menjadi album yang mampu menghantarkan GNR tur keliling dunia, bahkan pada masa itu GNR bisa bermain di Australia, suatu hal yang sangat fantastis pada masa itu untuk sebuah band yang baru menelurkan satu album.
Tur yang sangat padat dijalani pada tahun 1987 – 1988 membuat para penggemar mulai menagih sebuah album baru untuk menambah materi lagu-lagu GNR. Pihak GNR, terutama Axl mengungkapkan bahwa mereka berencana membuat album hebat awal tahun 1990, namun untuk memuaskan hasrat para penggemar dirilislah sebuah album mini yang beberapa lagu di dalamnya diambil dari lagu-lagu lama milik band lain seperti Rose Tatto dalam lagu Nice Boy, dan lagunya Aerosmith, Mama Kin. Album yang awalnya dimaksudkan untuk mengisi “kekosongan” jeda ini ternyata mendapat sambutan yang hebat dari penggemar, mungkin karena album ini memuat lagu seperti Patience yang menjadi lagu slow dari GNR yang merupakan salah satu lagu terbaik GNR dengan siulan Axl yang indah dan mudah diingat lagu itu seakan menjadi magnet untuk penjualan album “GN’R Lies” tersebut.
GNR kembali sukses dengan double album Use Your Illusions, dalam era ini Steven Adler sang drummer dipecat gara-gara sering bolak-balik panti rehabilitasi, posisinya digantikan drummer dari The Cult, Matt Sorum. Masuk pula anggota keenam GNR yaitu Dizzy Reed (Keyboard), yang dikemudian hari Dizzy menjadi satu-satunya personel yang bertahan menemani Axl Rose.
Perjalanan Use Your Illusions Tour diceritakan di sini, sebelum sampai album dirilis konser keliling dunia itu mencatat rekor dengan penampilan live terbanyak sebagai band rock waktu itu (entahlah sekarang rekor itu sudah terpecahkan atau belum) dimulai 24 Mei 1991 – 17 Juli 1993, dengan 192 show.
Kerusuhan terjadi di Riverport Amphitheatre, St. Louis, Missouri, tahun 1991. sebuah kerusuhan yang dikobarkan oleh pemimpin suatu genk sepeda motor. Stump, dari The Saddle Tramps, mengganggu penggemar di baris depan. Axl meminta para petugas keamanan untuk menyingkirkan orang itu. Tetapi karena para petugas keamanan adalah teman geng sepeda motor tersebut, maka mereka menolak permintaan Axl. Genk itu kemudian menghalau Axl dengan mengayunkan kamera. Axl sekali lagi meminta petugas keamanan untuk mengekstradisi sang pengendara motor, sekali lagi petugas keamanan menolak permintaan Axl. Axl langsung menangani sendiri masalah itu, ketika lagu Rocket Queen sedang ditampilkan, Axl melompat kea rah kerumunan penonton untuk menghadapi sang pengendara motor. GNR keluar panggung, tetapi sebenarnya GNR ingin kembali ke panggung meneruskan beberapa lagu tersisa, tapi keadaan semakin memburuk, benda-benda dilempar ke panggung, semua sound, amplifier, piano milik Axl, perlengkapan video dan peralatan drum hancur. Beberapa penonton cidera, dan beberapa pihak keamanan cidera parah, pihak GNR mengalami kerugian dalam peristiwa ini yang menyebabkan tiga pertunjukan lain ditunda. (lihatlah peristiwa ini dengan search di youtube “Guns N’ Roses – Live in St.Louis 1991 – Rocket Queen” / “Guns N’ Roses – St.Louis Incident 1991”)
Dampak dari kerusuhan ini tidak hanya kerugian, tapi awal mula dari perpecahan di tubuh GNR. Adalah Izzy Stradlin yang muak dengan reaksi Axl di atas panggung. Inilah awal mula perpecahan antara Axl dan Izzy, hingga 31 Agustus 1991 di Wembley Stadium London, adalah konser terakhir Izzy sebagai anggota GNR. Izzy “dipecat” oleh Axl (secara resmi Izzy mengundurkan diri dan menggarap proyek solo album), mengecilkan semua peranan Izzy dalam banyak lagu yang diciptakannya. Secara resmi memang Izzy yang menyatakan mengundurkan diri, tapi dalam pengakuan Izzy, dia telah ditekan Axl. Axl berkomentar bahwa Izzy telah memainkan kekuasaan (GNR adalah band dengan pendiri utama Izzy dan Axl, dua orang ini juga pencipta lagu terbanyak di GNR).
Setelah album itu, GNR nyaris berpesta pora dengan keuntungan yang ada, hingga melupakan pembentukan materi untuk sebuah album berikutnya. Kemudian November 1993 dirilis album Cover Version yang berisi lagu-lagu dari band pujaan masing-masing personel. Album ini tidak laku, setidaknya bila diukur dan dibandingkan dengan album-album sebelumnya.
GNR berencana membuat Album besar yang kemudian diberi judul “Chinese Democracy”, begitu rumitnya perencanaan album ini hingga tahun 1996 Slash keluar, dan Duff keluar akhir 1997. Matt Sorum dan Gilby dipecat (Gilby sempat menuntut pihak GNR dalam hal financial).
Slash mengumpulkan Matt, Duff dan Izzy untuk mengambil alih nama GNR, tapi gagal dan akhirnya Slash bersama Duff dan Matt membentuk Velvet Revolver.
Kehidupan Axl terasing, penampilan live terakhir dari Axl adalah ketika bernyanyi dengan Bruce Springsteen di Upacara Peresmian 1994 Rock N’ Roll Hall of Fame di Waldrof Astroria Hotel, New York. Menyanyikan lagu Come Together. Tidak dapat dipercaya bahwa Axl Rose membutuhkan waktu enam tahun untuk tampil di panggung publik dalam jenis apapun. Jelas sorotan media selama bertahun-tahun membuat dia merasa lebih suka jauh dari perhatian publik.
Axl muncul kembali pada bulan Juni 2000 di Cat Club West Hollywood dengan house band The Starfuckers yang merupakan band yang dipimpin oleh mantan gitaris mereka, Gilby Clarke. Penampilan live pertama sejak tahun 1994 itu dia menyanyikan tanpa persiapan dua lagu Rolling Stone, Wild Horse dan Dead Flower.
Setelah itu Axl bersama formasi baru GNR sering muncul di publik dan muncul di MTV pada tahun 2002 menyanyikan gabungan lagu Welcome to The Jungle, Madagascar dan Paradise City. Konser Chinese Democracy World Tour telah dimulai dari 1 Januari 2001 dan sampai sekarang masing terus berlangsung (setidaknya ini akan memecahkan rekor sebagai tour terlama di dunia??), banyak personel yang silih berganti dalam formasi Chinese Democracy ini.
Buku ini dalam bab akhir hanya berandai bahwa GNR akan kembali untuk menghentak dunia rock, dan berharap agar Chinese Democracy akan benar-benar dirilis.
Kritik terhadap buku ini
Buku ini hanya mengandalkan kumpulan wawancara dari personel-personel GNR, penulis mengungkapkan bahwa Axl pun bahkan tidak tahu bahwa ada buku ini yang telah diterbitkan. Penulis hanya melakukan wawancara yang lebih mendalam kepada mantan drummer Steven Adler, dan sisanya hanya cuplikan wawancara dari berbagai tahun.
Buku ini tidak disusun berdasarkan kerangka kronologis, beberapa kejadian dan cuplikan wawancara tidak disertai dengan tanggal atau kapan waktunya. Padahal, tanggal, atau setidaknya bulan sangat menentukan segi historisnya. Kejadian kerusuhan di St.Louis tidak disertai dengan tanggal dan bulan kejadian, pembaca harus repot-repot menengok jadwal konser yang terinci di bab akhir, benar-benar tidak cocok disebut sebagai buku sejarah, Karena buku sejarah selalu menunjukkan waktu kejadian, bukan hanya apa saja kejadian yang terjadi dan dampak yang ditimbulkan. itulah apa yang terjadi dalam buku ini.
Buku ini diterbitkan oleh penerbit pusat tahun 2004, artinya pada tahun ini album Chinese Democracy masih dalam proses penyempurnaan dan belum dirilis. Hingga akhirnya buku ini hanya bisa berandai-andai dan sempat pesimis bahwa Chinese Democracy bisa benar-benar dirilis.
Chinese Democracy akhirnya dirilis tanggal 23 November 2008, dengan banyak penundaan sebelumnya. Chinese Democracy dilarang beredar di daratan China karena muatan lagu dalam album ini yaitu lagu Chinese Democracy menulis kekejaman pihak komunis terhadap golongan Falun Gong. GNR disensor oleh Pemerintah Cina, situs-situs resmi GNR diblok dan pengguna internet tidak bisa mengakses berita apapun mengenai GNR.
Chinese Democracy adalah akhir dari penantian panjang, yang menghidupkan kembali band yang sempat mati suri ini, walaupun hanya tersisa Axl Rose seorang tapi warna music GNR sekarang ini jauh lebih bervariatif ketimbang album-album pendahulunya. Tak heran mengapa Axl membutuhkan waktu lebih dari 14 tahun untuk proyek album ini. (lihat lagu 14 years dalam album Use Your Illusions 2)
Guns N’ Roses dengan hitsnya antara lain : Welcome to The Jungle, Sweet Child O’ Mine, Paradise City (Appetite For Destruction – 1987) ; Patience (GN’R Lies – 1989) ; Don’t Cry, November Rain, Estranged, You Could Be Mine (Use Your Illusions – 1991) ; Since I Don’t Have You (The Spaghetti Incident – 1993) ; Oh My God (Single 1999) ; Street Of Dreams, Chinese Democracy, There Was A Time (Chinese Democracy – 2008).
No comments:
Post a Comment