Dalam pidatonya, Bille Joe armstrong (green day) berbicara panjang
lebar tentang GUNS N’ ROSES dan tentang
kehidupan sebagai seorang personil band yang
tak sama dengan kehidupan kebanyakan orang.
Billie Joe mengatakan bahwa “Appetite For
Destruction” adalah album terbaik dalam
sejarah rock and roll. Billie Joe juga
memberikan komentar mengenai setiap personil
lineup klasik GUNS N’ ROSES termasuk Axl
Rose yang malam itu tidak hadir. Berikut
translasi lengkap pidato Billie Joe Armstrong
saat pelantikan GUNS N’ ROSES.
“Pertama kali aku melihat GUNS N’ ROSES di
MTV, kupikir saat itu salah satu dari mereka
bisa masuk penjara atau malah tewas..
“Riff pembuka di lagu “Welcome To The Jungle”
adalah sebuah wahana menuju dunia bawah
tanah (kehidupan kelas bawah yang penuh
kriminalitas) kota Los Angeles. Wahana ini
bukanlah tentang pesta, keglamoran ataupun
balada yang kuat. Wahana ini tentang dunia
bawah tanah yang canggung, penuh narkoba,
paranoid, sex, kekerasan, cinta dan kemarahan
di celah – celah (kemeriahan) Hollywood.”
“(waktu itu) Tak perlu banyak berpikir, aku
langsung beli album itu.”
““Appetite For Destruction” adalah album terbaik
dalam sejarah rock and roll [disambut tepuk
tangan riuh dari penonton] kalian bisa sebutkan
beberapa album yang lain. Tapi malam ini?
GUNS N’ ROSES yang akan menerima
mahkotanya. Setiap lagu (di album “Appetite”)
sangat mengena dalam segala bentuk dan
tingkat emosi. Membawa kita ke dunia bawah
tanah Los Angeles dalam urutan (lagu) yang
brutal. 'Welcome To The Jungle', 'It's So Easy',
'Nighttrain', 'Out Ta Get Me', 'Mr. Brownstone',
'Paradise City', 'My Michelle', 'Think About You',
'Sweet Child O' Mine', 'You're Crazy', 'Anything
Goes' dan 'Rocket Queen'.”
“Nge-jam sampai berkeringat, menulis (lirik)
lagu di kotak pizza dan serbet bar, mencari –
cari minuman gratis dan tempat – tempat untuk
manggung. Dan mereka melakukan semua itu
karena cinta mereka dalam memainkan musik
rock and roll yang keras. Itulah yang
membedakan mereka dari yang lain. Hati dan
jiwanya. Dan yang terpenting mereka
menceritakan kebenaran dan melukis sebuah
gambaran atas batapa gilanya dunia di mana
mereka tinggal.”
“Aku dulu sebenarnya tak suka lagu balada.
Sebagai seorang musisi muda (saat itu) aku
mencari sesuatu yang lebih. Tapi “Appetite For
Dsetruction” kemudian dirilis. Dan GN’R menjadi
band rock and roll terbesar dan itu bisa mereka
peroleh lewat album tersebut.”
“Setelah itu, GN’R merilis “Gn’R Lies” album
yang separonya berisi lagu – lagu live dan
separonya lagi merupakan rekaman akustik.
Kebanyakan orang berpikir bahwa rekaman
akustik menunjukkan sisi musisi rock yang lebih
sensitif. Tapi (untuk GN’R) tidak demikian.
Rekaman ini (GN’R Lies) membawa mereka
melintasi batas tanpa mereka harus kehilangan
jati diri mereka sedetikpun.”
[ seorang penonton meneriakkan sepenggal lirik
lagu “Used To Love Her” dari album “GN’R Lies”
“I USED TO LOVE HER” teriak penonton tersebut
yang kemudian direspon oleh Billie Joe dengan
kelanjutan liriknya. “But I had to kill her!” .]
“Lagu “Patience” merupakan sebuah balada
abadi tentang cinta dan kecemasan seolah
karakter (dalam lagu tersebut) mencoba
berbicara kepada dirinya sendiri dari atas
sebuah gedung bertingkat 20. Ada juga humor
dalam lagu “Used To Love Her”. Lirik “I used to
love her but I had to kill her”…siapa sangka itu
sebenarnya adalah sebuah humor? Seperti yang
mereka bilang, setiap candaan selalu ada unsur
kebenarannya.”
“Dan lagu “One In A Million”. Itu adalah lagu
yang mengena kepada fans. Bercerita tentang
seorang bocah pertanian yang bodoh yang
pindah ke sebuah kota yang majemuk. Ya
kurang lebih begitulah…”
“Lalu kemudian mereka merilis, tak hanya satu,
tapi dua album. “Use Your Illusion I” dan “Use
Your Illusion II”. (Merupakan) rekaman dengan
(lineup) GN’R yang baru yang sangat diburu
oleh fans untuk dibeli untuk mereka dengarkan
seperti apa GN’R yang baru. Dua album ini
menunjukkan nuansa anthem rock yang sangat
luas batasannya seperti “Right Next Door To
Hell”, “You Could Be Mine”, sampai ke balada
grand piano seperti “November Rain” dan “Don’t
Cry”.”
“Pada era ini mereka menjadi band yang global,
pergi tur ke banyak arena dan stadion,
memproduksi videoklip yang keren dan mahal,
mendapat perhatian publik, membuat fansnya
menangis, meleleh, menimbulkan kontroversi
dan bermain di negara – negara yang bahkan
Duff (McKagan) tak bisa mengingat negara
mana saja (yang pernah mereka kunjungi).”
“(inilah) komposisi band rock and roll yang
hebat ini.”
“Steven Adler, permainan drum anda di
“Appetite For Destruction” sangat sempurna.
Seperti sebuah kombinasi antara hard rock dan
groove – groove yang keren. Sangat
mengagumkan, bung. Hebat!”
“Matt Sorum. Anda dengan luwes masuk (ke
dalam GN’R) dan membawa ehmm… semacam
dinamika baru dan power. Penampilan
perdanamu adalah pada Rock In Rio. Selamat
datang di band! (GN’R).”
“Dizzy Reed. Anda memaiinkan keyboard dan
membawa makna. Teruskan hal tersebut.”
“Duff McKagan. Anak punk rock Seattle yang
bertranplantasi. Anda seperti Johnny Thunder
(vokalis/gitaris New York Dolls) tapi dengan
bass. Nada bass di lagu “Sweet Child O Mine”
benar – benar sangat indah. Kalian bahkan bisa
menyanyikannya. “
“Izzy Stradlin. Dimana pun kamu berada, aku
harap kau bisa dengarkan aku sekarang.
Mungkin saat ini kamu sedang naik sebuah RV
(semacam caravan) melintasi Mesir saat ini.
Anda seperti Miles Davis-nya Rock And Roll.
Cara anda memainkan gitar bersama Slash
adalah sebuah usaha yang tak bisa diukur
nilainya.”
“Gilby Clarke. Aku menyukaimu…di mana kamu?
Gilby Clarke.”
“Slash. [Tepuk tangan penonton bergemuruh].
Saat semua pemain gitar di L.A berusaha
mengikuti jejak Eddie Van Halen, anda justru
mengambil pendekatan yang sangat berbeda.
Anda membuat jembatan antara Eric Clapton,
Jimmy Page (Led Zeppelin) dan Joe Perry
(Aerosmith) dan anda mengembangkannya ke
dalam era modern anda sendiri. Aku bisa
langsung mengenali solo gitar dan riff anda
karena anda membuatnya demikian khas.
Permainan gitarmu adalah perpanjangan jiwa
dan hatimu. Melihatmu tanpa gitar dan tanpa
topi tinggi adalah sesuatu yang aneh.”
“Kalian tahu tidak? Sebenarnya mereka meminta
kami, Green Day untuk memainkan lagu GUNS
N’ ROSES. Ada anakku yang berumur 13 tahun
yang belajar memainkan gitar dari Youtube. Dan
dia memainkan (tehnik) STROKES dengan
sangat baik. Jadi waktu mereka meminta kami
untuk memainkan (lagu GN’R) maka kupikir aku
bisa belajar memainkan “Paradise City” dari
Youtube, yaaa karena anakku saja belajar gitar
dari Youtube.”
“Lalu ada anak 12 tahun di Youtube yang
memainkan “Paradise City” dengan lebih baik.
Dia bahkan merupakan pemain gitar yang lebih
baik daripada aku sendiri. Aku lalu berpikir
sendiri. “Kami kayaknya ngga akan tampil
(memainkan lagu GN’R). tak mungkin rasanya
kami melakukannya.””
“Jadi terima kasih telah membuatku terlihat
tidak keren di depan anakku, Slash [bercanda]”
“Laluu…...siapa lagi yang belum kusebutkan?”
[ Penonton bergemuruh menyebut nama Axl Rose
yang menolak untuk hadir ]
“Oke.. tenang…tenang… Orang ini (Axl Rose)
adalah penyanyi yang luar biasa. Salah satu
frontman terbaik yang pernah memegang
mikropon. Lirik – lirik anda berasal dari hati,
memiliki gairah, kemarahan dan…..anda
mengatakan kebenaran, apapun resikonya.
Vokal anda menjangkau (segala tipe vokal) dari
berbisik sampai menjerit gila gilaan, anda benar
– benar gila.”
“Kebanyakan vokalis memang gila. Aku jamin
hal itu. Tapi tahukah kalian? Menjadi personil
band adalah sesuatu yang kompleks. Kamu
harus melalui berbagai era dan bagian – bagian
dalam hidupmu. Kebanyakan orang tak
mengalami hal seperti itu. Mereka hanya duduk
dan nonton TV dan melakukan hal yang sama
berkali – kali setiap hari. Tapi kalau menjadi
anggota band, era dan bagian – bagain dalam
hidupmu (tercermin) dalam album – albummu.
Itulah hasil karyamu. Bisa kau namai setiap era
dalam hidupmu. Kamu bisa bercerita sedang
berada di mana saat kamu menulis sebuah lagu.
Kamu bisa bercerita di mana kamu
merekamnya. Kamu bisa cerita pertama kali
kamu memainkan lagu itu. Itulah kehidupan
kami. Ini yang kami kerjakan dalam hidup.”
“Tapi terkadang kamu harus melihat ke
belakang ke bagian – bagian lama (dalam
hidupmu) jika ingin tetap maju ke depan. Dan
alasan untuk selalu melihat ke belakang adalah
bahwa kita harus tahu dari mana kita berasal.”
“Ladies and Gentlemen, GUNS N’ ROSES
26 December 2014
Dalam pidatonya, Bille Joe armstrong (green day)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment