Knockin On Heaven’s Door
Lagu Fenomenal Karya Bob DylanLagu ini telah diproduksi dan dinyanyikan ulang dengan berbagai genre musik. Lagu yang ditulis oleh Bob Dylan ditahun 1973 ini liriknya menceritakan tentang protes terhadap kebijakan Pemerintah Amerika Serikat dalam perang di Vietnam, Bob Dylan berusaha menyampaikan Simpati dan Empati untuk Hak Asasi Manusia dalam perang Vietnam.
Dalam “Knockin On Heavens Door” versi asli atau versi Bob Dylan lagu tersebut merujuk pada ketukan pintu surga oleh para prajurit perang Amerika yang mati terkena peluru-peluru tembakan. Dylan mengungkapkan kekesalannya terhadap Pemerintah Amerika yang mengorbankan banyak tentaranya untuk menyerang Vietnam, Dylan melalui lagu ini berharap pintu surga untuk para prajurit tentara itu.

Bagi Bob Dylan, para tentara perang yang gugur di Vietnam adalah pahlawan. Dylan sangat mengapresiasi para prajurit tentara perang yang telah memutuskan pilihan hidupnya untuk menjadi tentara perang. Bob Dylan menciptakan lagu ini juga untuk meminta maaf kepada para tentara yang tewas dalam perang Vietnam, yang pada dasarnya perang tersebut hanya untuk mempertahankan bahwa Amerika Serikat adalah penguasa dunia. Semua prajurit, baik itu tentara Vietnam maupun tentara Amerika yang gugur adalah sebuah pengorbanan mulia jiwa dan raga mereka untuk mempertahankan negaranya, mereka adalah pahlawan.
Lagu ini bisa dibilang lagu yang sangat popular dan masterpiece dari karya Bob Dylan yang paling banyak didaur ulang oleh para musisi dunia. Ketika lagu itu masih dinyanyikan oleh Bob Dylan, maka konstruksi makna dari lagu itu masih dalam koridor protes terhadap perang Vietnam. Namun kemudian lagu ini dibawakan juga oleh banyak musisi dari berbagai era seperti, Eric Clapton, Sandy Denny, Gratefull Dead, Guns N’ Roses, George Harrison, Indigo Girls, U2, Warren Zone, Avril Lavigne, Bob Marley dan Cat Power. Tentu saja dengan genre dari masing-masing band/penyanyi yang berbeda dan pada era yang berbeda akan menimbulkan konstruksi makna presentasi yang berbeda pula untuk masing-masing band/penyanyi.
Bob Dylan menyanyikan lagu ini dalam genre Folk Musik Version yang agak sedikit ngeblues, yang merupakan versi asli dari lagu ini. lagu ini berubah menjadi Reggee ketika dibawakan oleh Bob Marley, menjadi versi Heavy Metal Rock jika dibawakan oleh Guns N’ Roses, Versi akustik lebih banyak dibawakan yaitu oleh Avril Lavigne, U2, Bonjovi dan banyak band/penyanyi yang menampilkan lagu ini dalam live konser mereka.
Knockin On Heavens Door dalam Versi Heavy Metal Sebagai Bentuk Ekspresi Kekecewaan dalam Kehidupan
Guns N’ Roses dikenal sebagai “King of Rock” diantara akhir 1980-awal 1990, Mereka juga mendapat julukan “The Most Dangerous Band In The World” yang secara mengejutkan mampu menjual album perdana mereka ‘Appetite For Destruction’ menjadi album perdana terlaris di dunia. Band ini dikenal public sebagai band yang agresif baik di atas panggung maupun di luar panggung, identik dengan alcohol, narkoba dan perilaku seksual.
Menurut analisis Rolland Boer’s berkenaan dengan lirik-lirik lagu GNR, lirik lagu-lagu GNR sering bercerita tentang kehidupan jalanan, masa kanak-kanak yang sia-sia, penyiksaan, kekecewaan dan kebencian terhadap sesuatu, Narkoba dan alcohol, gangguan psikologis, Sex, kedisiplinan dan perbudakan, tentang Cinta baik dalam masa-masa indah maupun kebencian cinta, penolakan terhadap wanita-wanita tertentu, dan menceritakan tentang keinginan untuk mendapatkan kenikmatan dunia. (Boer,1999:89).
Guns N’ Roses memainkan ‘Knockin On Heavens Door’ sejak tahun 1987 dan memasukkan lagu itu ke dalam album mereka “Use Your Illusion II” di tahun 1991, album ini adalah album terlaris di dunia versi Billboard Amerika pada tahun 1991-1993. Knockin On Heavens Door versi Guns N’ Roses berbeda dengan versi Folk Music atau Reggae yang mana pada versi ini penuh dengan alunan dari elektrik gitar yang mendistorsi dan karakter vocal Axl Rose sang front man band ini (yang akhir tahun 2010 lalu dinobatkan sebagai Vokalis terbaik sepanjang masa). Tema lagu yang jika dinyanyikan Guns N’ Roses ini adalah KEMATIAN.

Kematian itu diibaratkan merujuk pada salah satu fans heavy metal yang mengikuti apa saja yang menjadi cirri khas rocker pujaannya, mulai dari jaket kulit, celana jins, sepatu kulit, celana sobek-sobek, lencana-lencana, aksesoris, tattoo, rompi, dan baju-baju/celana-celana tambalan.
Dalam lagu Guns N’ Roses gambaran lagu itu diibaratkan pada seseorang yang akan bunuh diri menggunakan pistol dan berusaha menembak dirinya sendiri sebelum Axl Rose menyanyikan bait kedua. Data-data bunuh diri yang banyak ini menunjukkan fakta bahwa rentang usia yang paling banyak adalah 10-19 tahun dan 49% nya menggunakan senjata api, penyebab bunuh diri pada kurun waktu 1992-2001 antara lain : Masalah keluarga, masalah cinta, depresi/gila, pengaruh alcohol/narkoba, orang yang belum kawin, penyakit dan orang yang sudah sangat tua.
Di tengah-tengah lagu Knockin On Heavens Door versi GNR terdapat sebuah percakapan telepon antara Josh Richman dan temannya bernama Jack. Jack berusaha bunuh diri dengan pistolnya ketika tidak lagi kuat menjalani masalah-masalah dalam hidupnya, dia putus asa dan depresi berat. Josh Richman berusaha mencegah Jack, percakapan dalam telepon tersebut :
“You just better start sniffin your own rank subjugation, Jack. Cause its just you against your tattered libido, the bank and the mortician forever man, and it wouldn’t be luck if you could get out of life alive.”
Bagi pribadi Axl Rose, Knockin On Heavens Door versi Guns N’ Roses sedikit mengambil apa yang pernah terjadi pada dirinya semasa kecil. Axl tumbuh dan berkembang di Indiana dengan keluarga yang bermasalah, dia dilahirkan dengan nama William Bruce Rose Junior. Ayahnya bernama William Rose dan Ibunya bernama Sharon E. Ayahnya meninggalkan Axl ketika dia berumur dua tahun, ayahnya bercerai dengan ibunya. Axl tumbuh dalam kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh ayah tirinya, melihat penyiksaan ibunya oleh ayah tirinya dan melihat ibunya tidak bisa berbuat apapun untuk membela Axl. Ayah tirinya bernama L.Stephen Bailey, Selama hidup bersama ayah tirinya nama William Bruce Jr (Axl kecil) diubah oleh ibunya menjadi William Bruce Bailey.
“Aku ingat saat dilecehkan secara seksual oleh ayah tiriku dan menyaksikan sesuatu yang mengerikan terjadi pada ibuku ketika dia datang menjemputku. Aku memiliki banyak pikiran yang bersifat kekerasan dan melecehkan terhadap wanita karena menyaksikan apa yang telah diperbuat ayah tiriku terhadap ibu dan saudara perempuanku.” (Axl Rose).
Pada usia remaja Axl tahu bahwa ayah kandungnya masih hidup, dia tidak mengakui ayah tirinya dan kemudian dia merubah namanya sendiri menjadi William Axl Rose (WAR). Sebuah nama yang sebenarnya merupakan akronim dari peperangan, dan jiwa Axl memang tak pernah lepas dari ‘perang’ dan kekerasan hidup.
Dengan menyanyikan ‘Knockin On Heavens Door’ Axl Rose mengekspresikan pengalaman masa kecilnya dengan keluarga yang berantakan. Dia mengekspresikan kekecewaan pada masalah-masalah dalam hidupnya dan sebuah keputusasaan yang mendalam. “Ketika awan mendung turun ke bawah, rasa-rasanya seperti sedang mengetuk pintu surga.” Awan mendung dalam lagu ini diibaratkan pada masalah yang berat, masalah yang kelam dan dipenuhi kegelapan, seolah-olah dirinya akan menemui kematian pada saat itu.
Mungkin menurut Axl masih banyak kaum muda di luar sana yang mengalami nasib serupa dengannya. Inilah salah satu alasan terkuat mengapa Axl Rose memilih dua lagu cover version yang bertema kematian dalam album Use Your Illusion, yang pertama Axl memasukkan lagu karya sang maestro Paul McCartney “LIVE AND LET DIE” dan kedua Axl memasukkan lagu ini, lagu karya musisi fenomenal sepanjang sejarah, Bob Dylan dengan lagu “KNOCKIN ON HEAVENS DOOR”.
Namun berbagai masalah hidup haruslah dihadapi dan tetap survive untuk menjalani berbagai masalah tersebut. Bob Dylan dalam lagu lainnya yang berjudul “Death is Not The End” mengatakan bahwa kematian bukan jalan satu-satunya untuk mengakhiri masalah.
Knockin On Heavens Door merupakan lagu pertama Guns N’ Roses yang direkam bersama drummer Matt Sorum. Matt Sorum menjadi pengganti Steven Adler yang masuk panti rehabilitasi narkoba pada tahun 1990. Lagu ini kemudian menjadi soundtrack film “Days Of Thunder”. Slash menggunakan gitar Gibson Les Paul 58 Explorer dalam merekam lagu ini. Menurut Slash lagu ini cukup istimewa untuk mengetahui pertama kali apa beda rasa antara Steven Adler dengan Matt Sorum.
‘Chinese Democracy’ Sebagai Bentuk Simpati GNR Untuk Falun Gong
Partai Komunis China dan Falun Gong
China adalah salah satu Negara komunis terbesar di dunia, dengan sistem komunis seperti itu hanya ada satu partai yang berkuasa yaitu Partai Komunis China. Negara yang dikuasai oleh Partai Komunis China (PKC) ini perlahan-lahan menjadi Negara diktator dengan penguasa otoriter dan memiliki catatan pelanggaran HAM yang buruk sejak kepemimpinan Mao Zedong dengan Revolusi Kebudayaannya.
Partai Komunis China menjadi perhatian dunia di penghujung abad 20 ketika melakukan tindakan represif tarhadap kelompok spiritual Falun Gong, sama seperti kejadian masa lalu terhadap Tiananmen.
Falun Gong adalah sebuah kelompok spiritual yang dikenalkan oleh Master Li Hongzhi pada tahun 1992. Kelompok ini tergolong kelompok spiritual yang masih muda jika dibandingkan dengan kelompok-kelompok spiritual lain di China. Falun Gong merupakan kelompok semi-religius, campuran antara Budhisme, Taoisme dan kepercayaan tradisional, ajaran yang berintikan pada Zhen-Shun-Ren (kebenaran, kebaikan, kesabaran), kelompok ini secara cepat dapat menarik jutaan pengikut yang tersebar tidak hanya di Cina namun juga di luar negeri.
Pada awal penyebarannya, Falun Gong bergabung dengan Qigong Research Assosiation of China agar lebih diterima oleh pemerintah, dengan pertimbangan bahwa keberadaan qigong di China sudah diakui sejak lama dan menjadi bagian dari tradisi masyarakat. Selain itu, tindakan tersebut akan menyebabkan Falun Gong tidak diasosiasikan sebagai kelompok religious yang nantinya akan mendatangkan kecurigaan atau prasangka dari pemerintah.[1] Strategi ini kemudian berhasil dengan diterbitkannya surat dari Kementrian Keamanan Nasional kepada Li Hongzhi, dan dengan surat tersebut pemerintah China memuji Falun Gong sebagai kegiatan untuk peningkatan kesehatan.
Pemerintah China, khususnya Partai Komunis China tentu tak akan membiarkan sebuah organisasi massa berkembang secara pesat, PKC khawatir bahwa jika organisasi massa dibiarkan berkembang pesat maka akan mengancam eksistensi kepemerintahan yang dipegang Partai Komunis. Hal itu terbukti ketika Falun Gong telah mendapatkan dukungan massa yang sangat banyak di penjuru China, dan puncaknya ketika para pengikut Falun Gong mengadakan unjuk rasa damai di Zhongnanhai, markas besar PKC di Beijing pada bulan April 1999, aksi tersebut diikuti oleh lebih dari 10.000 orang pengikut Falun Gong. Sejak demonstrasi ini Falun Gong mulai berani memprotes PKC untuk menuntut kebebasan menjalankan ajaran Li Hongzhi. Menyadari perkembangan yang begitu pesat dari falun Gong, maka pemerintah menanggapinya dengan tindakan represif dimana tindakan kekerasan, penangkapan, sanksi penjara tanpa peradilan dan pengiriman pengikut Falun Gong ke kamp-kamp buruh untuk mendapatkan re-edukasi ideologis dilakukan aparat.
Pemerintah China juga menuding bahwa Falun Gong adalah sebuah ajaran sesat, Pemerintah China mempublikasikan secara luas peristiwa bakar diri massal yang terjadi di lapangan Tiananmen yang dilakukan oleh pengikut Falun Gong agar dapat mencapai inti ajaran Li Hongzhi. Selain itu, pemerintah juga menuduh bahwa Falun Gong merupakan organisasi yang memiliki hubungan dengan kekuatan asing yang ingin menghancurkan China.
Kecaman terhadap China, Khususnya terhadap Partai Komunis China datang dari berbagai Negara. Salah satu bentuk kecaman yang dilakukan adalah dengan media musik. Sebagai salah satu dari komoditas utama dalam media, musik merupakan salah satu media yang penyebarannya bisa sangat luas untuk menyampaikan berbagai kritikan sosial. Dalam hal itu maka musik memiliki potensi yang baik untuk menanamkan penetrasi ideology dan kesadaran kritis kepada khalayak.
‘Chinese Democracy’ Sebagai Bentuk Simpati GN’R Untuk Falun Gong
Musik, sebagai salah satu karya seni dapat dipahami sebagai sebuah simbol dalam komunikasi. Maka musikpun harus mampu merefleksikan realitas sosial di sekitarnya. Seperti simbol lainnya, musik mempunyai kemampuan untuk menghasilkan kembali atau menentang struktur sosial yang dominan. (Robinson, 1991:33).
Guns N’ Roses melakukan caranya sendiri untuk mengecam tindakan-tindakan PKC terhadap Falun Gong, melalui lagunya mereka mencoba menyadarkan dan membuka mata dunia bahwa ada penindasan kejam yang dilakukan oleh Pemerintah China. Chinese Democracy, adalah sebuah lagu dari Guns N’ Roses (GN’R) yang bercerita tentang kekejaman PKC terhadap Falun Gong. Sebelum lagu ini dirilis resmi oleh pihak rekaman, perdebatan panjang tentang lamanya pembuatan album ini (Album “Chinese Democracy”) membuat album dan lagu ini menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu, dan perdebatan panjang tersebut malah membuat lagu itu semakin banyak dikenal.
Album Chinese Democracy dirilis pada 23 November 2008, walaupun album ini tidak sesukses album Appetite For Destruction atau Use Your Illusion namun album ini menghadirkan lagu-lagu yang jauh lebih sopan liriknya. Ketika salah satu lagu mereka yang berjudul “Chinese Democracy” telah beredar terlebih dahulu (22 Oktober 2008) dibanding albumnya, pihak China bereaksi cepat dengan melarang masuknya berbagai konten mengenai GN’R. Semua warga China sangat kesulitan untuk mengakses informasi tentang GN’R baik melalui media massa maupun internet. China sebagai salah satu Negara terketat dalam pembatasan akses internet menerapkan blokir terhadap situs-situs yang menyerang atau mengkritik pemerintahan china, saking ketatnya pembatasan akses internet itu maka China dijuluki “Great Firewall of China”. Situs-situs yang memuat hal-hal sensitif yang berkaitan dengan Cina seperti Tiannanmen Square, Falun Gong, serta organisasi-organisasi illegal, benar-benar terlarang untuk diakses.
Setelah album itu benar-benar dirilis, PKC segera memblokir akses masuk album dan lagu itu dengan alas an lagu yang berjudul Chinese Democracy mengandung unsur “penghinaan” terhadap PKC, sedikit penggalan lirik tersebut adalah “//Blame it on the Falun Gong, they’ve seen the end and you can’t hold on now//” (Walaupun kalian menindas Falun Gong semaunya. Mereka akan menyambut hari berakhirnya penindasan, dan kalian sudah tidak bisa mempertahankan lagi penindasan itu). Lagu itu serta merta membangkitkan kemarahan Kementerian Kebudayaan Republik Rakyat China, sebuah badan administratif di bawah Dewan Negara yang bertugas menyeleksi segala hasil karya artis sebelum diedarkan untuk rakyat RRC. Lagu ini juga merupakan bentuk komunikasi non politik yang bisa mencuri perhatian dunia terutama PBB untuk lebih serius menindak PKC yang telah banyak melakukan pelanggaran HAM terhadap komunitas Falun Gong.
Lagu-Lagu Yang Belum Pernah Dirilis Guns N’ Roses
Dalam kurun waktu 1986 – 1998 sekarang sudah banyak tape demo lagu yang telah diproduksi Guns N’ Roses namun belum pernah dipublikasikan atau dirilis dalam sebuah single atau album. Pada era Appetite For Destruction misalnya ada lagu “Shadow Of Your Love” sebuah lagu jaman Hollywood Rose yang akhirnya tidak masuk seleksi pada album AFD. Apa lagi lagu-lagu lainnya yang belum pernah dirilis? Simak berikut ini :Era Slash :
Ain’t Goin’ Down,
Heartbreak Hotel,
Jumping Jack Flash,
Sentimental Movie,
Shadow Of Your Love,
Bring It Back Home,
Crash Diet,
Just Another Sunday,
Too Much Too Soon,
Untitled Song In Progress,
The Plague,
Cornshucker Stomp,
Cornchucker,
Down On The Street
Era New GNR :
Oklahoma
Seven
Leave Me Alone
General
Thyme
Ides of March
Silkworms
Don’t Cry in November Rain
November RainNovember rain adalah lagu yang ditulis oleh Axl sejak dia berumur 17 tahun. “November Rain” adalah lagu yang teramat sangat pribadi mengenai Axl Rose. Lagu tersebut didasarkan pada cerita pendek karangan Del James, “Without You” yang telah menjadi latar selama bertahun-tahun, tetapi menjadi balada sentimental yang amat lembut dan paling efektif yang diciptakan oleh Axl. Karenanya Axl menganggap bahwa lagu ini adalah lagu terpenting dari semua lagu di Use Your Illusion, sehingga dia memperingatkan bahwa jika lagu tesebut tidak direkam secara benar-benar memuaskannya, maka dia akan keluar dari bisnis musik. Axl juga menyuruh Slash untuk membuat melodi gitar yang bisa “dikenang sepanjang jaman”, Slash menjawab semua itu dengan melodi gitar yang sangat brilian.
“So if you want to love me then darlin’ don’t refrain” (Jadi jika kau ingin mencintaiku maka sayang janganlah menahan diri). Hal ini merupakan pengakuan bahwa dia membutuhkan cinta sebesar semua orang dan dia merasa bersama (dengan Stephanie, subyek lagu tersebut).
“November Rain sudah disiapkan sejak Appetite For Destruction tapi karena kami sudah memiliki ‘Sweet Child O’ Mine’ sebagian besar dari kami sepakat bahwa kami tidak perlu balada lain. Selain itu, demo asli lagu itu panjangnya delapan belas menit dan tidak satupun dari kami peduli untuk menaklukkannya di studio pada titik tersebut. Axl telah bermain-main dengan lagu itu selama bertahun-tahun, setiap kali ada sebuah piano hadir dia sering memainkannya. Axl yang telah terganggu ketika Tom Zutaut menyarankan agar kita tahan sampai album berikutnya, karena lagu itu sangat berarti baginya. Dia membiarkannya lagu itu untuk ditunda, meskipun ia membenci bahwa keputusan selama bertahun-tahun itu.” Ujar Slash dalam AutoBiografinya.
Walaupun lagu ini telah tercipta jauh hari sebelum Axl menjalin hubungan dengan Stephanie Seymor, namun tampaknya kali ini lagu ini sangat khusus mendalam berarti terhadap cerita Axl dan Stephanie. Jika dalam Appetite For Destruction lagu yang terpenting (bagi Axl) saat itu adalah Sweet Child O’Mine yang banyak bercerita tentang (mantan) istrinya Erin Everly Rose, maka kali ini dalam Use Your Illusion November Rain adalah lagu yang teramat sangat mendalam bagi Axl.
PROFIL STEPHANIE SEYMOUR
Tinggi : 1,75 cm
Tanggal Lahir : 23 Juli 1968
Tempat Lahir : San Diego, California, AS
Pekerjaan : Super Model, IMC Agency
Telah Menikah dengan : Tommy Andrews (1989-1990)
Peter Brant (1994-skrg)
Hubungan-hubungan Romantis: Warren Beatty, Axl Rose, John Casablancas
Anak : Dylan Thomas Andrews (1990), Peter Brant Jr (1993), Harry Brant (1997)
Don’t Cry
Lagu “Don’t Cry” adalah lagu pertama yang pernah ditulis di Guns N’ Roses. Lagu itu ditulis oleh Axl dan Izzy Stradlin serta memperlihatkan kematangan awal band tersebut. Instrumentasi dan produksi yang berlebih-lebihan memberikan Axl kesempatan untuk benar-benar menyadari berbagai ambisinya bagi lagu tersebut, terbukti dalam pertunjukan-pertunjukan awal yang dimainkan band tersebut untuk lagu ini (1986).
Don’t Cry adalah satu contoh lagu yang sempurna, lagu itu pertama kali muncul pada tape demo GNR di tahun 1986. Lagu itu juga merupakan lagu live favorit yang menyebabkan reaksi yang berbeda di antara para penonton ketika band tersebut meredam emosinya untuk mengimbangi hentakan-hentakan keras dari lagu-lagu seperti It’s So Easy dan Welcome To The Jungle. Pada akhirnya ada tiga versi “Don’t Cry” yaitu, demo asli, versi yang sudah jadi, dan adaptasi yang menampilkan lirik alternative.
Video Klip Don’t Cry dibuat pada sekitar akhir tahun 1991 setelah Izzy Stradlin menyatakan ingin keluar dari band namun belum secara resmi keluar dari band. Perseteruan antara Izzy dan Axl kembali terbakar ketika Izzy secara diam-diam diduga melakukan proses pengambilan film dengan band tersebut untuk video klip Don’t Cry. Nyatanya dugaan itu tak terbukti, dan Izzy Stradlin benar-benar tak ada dalam video klip Don’t Cry. Satu hal yang teramat sangat menarik dari video klip Don’t Cry versi original adalah adanya sebuah poster di punggung Dizzy Reed yang hanya berputar-putar di lokasi itu, poster itu bertuliskan “Where’s Izzy ??”.
(Gilby Clarke belum resmi menjadi anggota GNR ketika Video Klip itu dibuat, jadi dia tak ada dalam video klip tsb)
Catatan :
Tom Zutaut dikenal sebagai salah satu dari top A & R perwakilan di Hollywood dan bertanggung jawab untuk menemukan beberapa band rock n’ roll paling sukses di tahun 80-an dan 90-an. Dia meluncurkan karir Motley Crue dan Dokken saat bekerja di Elektra Record dan ia disewa oleh Geffen Record untuk membawa hal besar berikutnya. Dia mempelajari tentang Guns N ‘Roses dari tip oleh seorang teman yang bekerja di sebuah toko kaset di Hollywood disebut Fetish Vinyl. Dia menyaksikan hiruk-pikuk pertunjukan live Guns N’ Roses dan setelah pertemuan dengan Axl, ia yakin bahwa ia melihat masa depan rock n roll pada band tersebut. Dia menandatangani band untuk Geffen Record. Melalui dedikasinya untuk band, kecintaannya pada musik dan visi untuk mengantar band rock terbesar “Sejak The Rolling Stone atau The Who”, Tom berhasil untuk merekam “Appetite For Destruction”. Keberhasilan album ini karena sebagian besar, untuk upaya Tom dan komitmennya.
Sweet Child O’ Mine
“Where do we go?…….Where do we go now?…where do we go?”Slash bermain-main dengan gitarnya, dia hanya sekedar bermain, dan itulah yang akan menjadi solo gitar pembuka lagu ‘Sweet Child O’ Mine’. Sebuah cerita dibalik lagu Sweet Child O’ Mine yang dituturkan oleh Slash dalam Biografinya ;
Saya sedang duduk dengan gitar saya…. Saya disana untuk bermain atau menemukan sesuatu yang menarik……..
Itulah yang saya lakukan saat itu dan ketika Izzy duduk di lantai untuk bergabung dengan saya.
“Hei, apa itu?” Tanyanya.
“Aku tidak tahu,” kataku. “Hanya bermain-main saja.”
“Terus mainkan itu!” Perintahnya.
Dia datang dengan beberapa akord dan karena Duff berada di sana, ia datang dengan bass line,kemudian steven merencanakan drum beatnya. Dalam waktu satu jam latihan gitar kecil saya itu telah menjadi sesuatu yang lain.
Axl tidak meninggalkan kamarnya malam itu, tetapi ia hanya menjadi bagian dari proses kreatif kami, ia duduk di sana dan mendengarkan segala sesuatu yang kami lakukan dan terinspirasi untuk menulis lirik yang lebih lengkap pada sore harinya. Dia menuliskan lirik itu untuk kekasihnya yang selanjutnya akan menjadi istri pertamanya, Erin Everly, putri dari Don Everly ‘The Everly Brothers’.
Kami menemukan sebuah studio latihan di Burbank yang dinamakan ‘Burbank Studio’, yang tidak lebih dari sebuah gudang besar yang dimiliki oleh pasangan tua Asia, yang mana kami benar-benar mulai bekerja pada praproduksi untuk ‘Appetite For Destruction’, menyempurnakan lagu kami . Pada sesi berikutnya, kami mengerjakan lagu baru kami menjadi instrument lengkap, kami menulis aransemen, menambahkan solo gitar, dan karena itu akan menjadi lagu “Sweet Child O’ Mine”.
Semua berjalan dengan baik dan baik, tetapi kami masih belum punya produser. Tom (Tom Zutaut) datang dengan ide untuk mencoba mengajukan Spencer, yang pernah bekerja dengan Tina Turner, Quiet Riot, dan WASP. Axl menyukainya, jadi kami pergi untuk mencarinya.
Kami mengambil perlengkapan kami ke Pasha Studios, yang mana Spencer bekerja di Studio itu, dan pada saat itu kami sepakat untuk bekerja sama dengannya untuk demo lagu ‘Sweet Child’. Spencer adalah seorang pria yang hebat, Dia yang menyarankan bahwa lagu membutuhkan rincian dramatis sebelum final utamanya. Dia benar …. Tapi kami tidak tahu apa yang ingin kami lakukan di sana. Semua dari kami duduk di sekitar ruang kontrol, mendengarkan berulang-ulang musik kami, tanpa menemukan sebuah ‘clue’ (petunjuk) yang pas.
Pada saat itu Axl berputar-putar sambil berkata, “Where do we go?”…. “Where do we go now?…where do we go?”
“Hei!!” kata Spencer, dia mulai memelankan alunan musik kami. “Mengapa kamu tidak mencoba menyanyikan hal itu?” Kata Spencer pada Axl.
Maka lirik itulah yang dipakai setelah klimaks solo gitar Sweet Child.
Kami bekerja dengan solid untuk demo lagu “Sweet Child O’ Mine”, dan bekerja sama kembali dengan Spencer untuk sekitar setengah lagu di Appetite For Destruction. Namun pada akhir proses kami hanya tidak merasa yakin bahwa ia adalah produser untuk kami, dia mundur…………
—–
Spencer dipekerjakan oleh Tom Zutaut dan Geffen Record untuk menghasilkan demo lagu GNR yang beberapa diantaranya disetujui pihak label. Spencer memiliki sejarah menggunakan teknik produksi yang kreatif dan taktik pemasaran cerdas untuk mendorong seniman untuk menjadi bintang. GNR latihan di Studio nya Pasha di Hollywood di mana mereka bekerja bersama selama beberapa minggu untuk beberapa lagu diantaranya versi demo “Sweet Child O’ Mine” dan “Nightrain”. Spencer menghasilkan beberapa demo lagu, namun hubungan mereka berakhir tiba-tiba ketika Spencer mengundurkan diri dari proyek tersebut karena ultimatum ofensif yang disajikan oleh Axl.
Spencer Proffer akhirnya mengundurkan menjadi produser GNR untuk album Appetite For Destruction, dia digantikan oleh Mike Clink pada bulan Juli 1986.
Don’t Cry dan Perseteruan Axl Rose VS Kurt Cobain
Don’t CryLagu “Don’t Cry” adalah lagu pertama yang pernah ditulis di Guns N’ Roses. Lagu itu ditulis oleh Axl dan Izzy Stradlin serta memperlihatkan kematangan awal band tersebut. Instrumentasi dan produksi yang berlebih-lebihan memberikan Axl kesempatan untuk benar-benar menyadari berbagai ambisinya bagi lagu tersebut, terbukti dalam pertunjukan-pertunjukan awal yang dimainkan band tersebut untuk lagu ini (pertunjukan awal untuk lagu Don’t Cry di Roxy, 1986).
Don’t Cry adalah satu contoh lagu yang sempurna, lagu itu pertama kali muncul pada tape demo GNR di tahun 1986. Lagu itu juga merupakan lagu live favorit yang menyebabkan reaksi yang berbeda di antara para penonton ketika band tersebut meredam emosinya untuk mengimbangi hentakan-hentakan keras dari lagu-lagu seperti It’s So Easy dan Welcome To The Jungle. Pada akhirnya ada tiga versi “Don’t Cry” yaitu, demo asli, versi yang sudah jadi, dan adaptasi yang menampilkan lirik alternative.
Video Klip Don’t Cry dibuat pada awal tahun 1992 setelah Izzy Stradlin resmi keluar dari band. Perseteruan antara Izzy dan Axl kembali terbakar ketika Izzy secara diam-diam diduga melakukan proses pengambilan film dengan band tersebut untuk video klip Don’t Cry. Nyatanya dugaan itu tak terbukti, dan Izzy Stradlin benar-benar tak ada dalam video klip itu. Satu hal yang teramat sangat menarik dari video klip Don’t Cry versi original adalah adanya sebuah poster di punggung Dizzy Reed yang hanya berputar-putar di lokasi itu, poster itu bertuliskan “Where’s Izzy ??”. Dalam video itu juga ada teman kecil Axl Rose yaitu Shannon Hoon yang mengisi Backing Vokal. Shannon juga beberapa kali ikut tampil dalam tur Use Your Illusion membawakan lagu Don’t Cry. Shannon Hoon akhirnya meninggal dunia karena overdosis pada 21 Oktober 1995.
Pada awalnya Guns N’ Roses ingin merilis video klip Don’t Cry ini sebagai video klip pertama untuk promo Use Your Illusion, namun waktu itu Arnold Schwarzenegger yang datang sendiri menemui Axl untuk bisa menyertakan salah satu lagu terbaru GN’R agar menjadi soundtrack film yang dibintanginya (Terminator 2). Hal itu terjadi karena Axl dan Arnold adalah dua orang yang saling mengagumi, dan ketika Arnold tahu bahwa Use Your Illusion dirilis maka tak lama ia menemui Axl untuk membicarakan satu lagu yang pas untuk soundtrack film tersebut. Dipilihlah “You Could Be Mine” dan lagu itu menjadi single pertama yang keluar, video klipnya hanya cuplikan konser di Ritz, 16 Mei 1991, ditempat itu kaki Axl Rose mengalami cedera karena aksi panggungnya yang sangat atraktif.
Nirvana VS Guns N’ Roses
Satu hal yang menarik jika mengamati “Behind The Scene” video klip Don’t Cry versi original, yaitu bahwa ketika itu Axl Rose memakai topi biru bertuliskan “NIRVANA”. Pembuatan video klip itu kira-kira di awal 1992, itu artinya perseteruan antara Axl dan Kurt Cobain masih belum panas.
Jika ditilik sejarah (yang pernah saya baca) Axl sebenarnya respect terhadap Nirvana maupun Kurt Cobain. Axl ketika berulang tahun ke-30 pernah mengundang Kurt Cobain untuk datang ke pestanya, namun Kurt tak datang dengan alasan tak jelas. Kurt beberapa waktu kemudian malah berkomentar di sebuah majalah saat wartawan majalah itu bertanya pendapatnya tentang band yang saat itu sangat popular, GNR, Kurt menjawab pertanyaan wartawan itu, “Saya tak menyangka jika band dengan lagu-lagu sampah tersebut bisa terkenal hingga ke seluruh dunia.” Pernyataan Kurt ini jelas menuju pada lagu-lagu GNR seperti “Get In The Ring” yang dianggapnya sebagai sampah.
Perseteruan mulai memanas sejak saat itu, suatu saat Axl tak sengaja bertemu Kurt di Inggris, Kurt saat itu bersama sang Istri, Courtney Love yang menggendong bayi kecilnya, Frances. Axl bersama pacarnya, Stephanie Seymour.
Saat Axl lewat di depan Courtney, istri Kurt Cobain tersebut memanggil Axl, “Hei Axl” dengan nada mengejek. Dan Axl pun menoleh kearahnya, Courtney melanjutkan, “Hei Axl, maukah kau menjadi wali baptis untuk anak kami??”.
Axl Rose pun berang ketika istri Kurt meledeknya, dia mendekati Kurt yang saat itu sedang bermain-main dengan Frances anaknya. Axl mendekatkan wajahnya ke wajah Kurt, tampak urat-urat leher Axl menggelembung sebesar selang. Dia lalu membentak Kurt, “Jaga mulut istrimu, atau aku akan membantingnya!!”
Kurt tersenyum lebar, lalu menoleh kearah istrinya dan berkata, “Ok, Bitch, Shut Up!!!” dan kontan saja semua orang yang berada disekitarnya tertawa terbahak-bahak melihat perseteruan dua vokalis itu. Terlihat semua orang tertawa kecuali Axl dan Stephanie. Mungkin untuk menyelamatkan muka, Stephanie lalu menyindir Courtney, “Memangnya kamu model??”
Courtney yang saat itu baru tiga minggu melahirkan balas menyindir, “Bukan. Kalau Kamu Dokter bedah otak ya???”. Axl dengan cepat menggandeng Stephanie untuk segera pergi dari tempat itu.
Pada awal November 1992, Kurt dan Courtney pindah ke Four Season Olympic Hotel di Seattle. Mereka menyewa kamar atas nama “Billy Bailey”, nama asli Axl Rose. Mereka tinggal di hotel itu hampir dua bulan dan membayar 36.000 dollar, sampai pada akhirnya pihak hotel mengusir mereka. Bukan karena mereka sering mabuk dan pakai narkoba, melainkan karena mereka selalu membuang puntung rokok yang masih menyala ke lantai karpet.
Axl dalam beberapa kali konsernya selalu menghina Kurt, dalam jeda-jeda lagu Axl selalu “misuh-misuh” (lihat video di youtube, “Axl Rant”) dan salah satu sasarannya adalah Kurt yang dianggapnya sebagai pecundang dan “The Fuckin Junkies”.
Akhirnya Kurt tewas tanggal 5 April 1994, diduga karena bunuh diri. Duff McKagan kaget karena beberapa hari sebelumnya Duff sempat satu pesawat dengan Kurt, dan hanya berjarak beberapa meter dari tempat duduk Kurt. Saat itulah Duff menjadi sadar dan pelan-pelan ingin sembuh dari ketergantungan terhadap Vodka (agar tak mati konyol seperti Kurt). Karena Duff sempat didiagnosa terkena kerusakan pankreas stadium tiga. Alhamdulillah Duff sekarang berhasil sembuh dari ketergantungan Vodka yang hampir membunuhnya.
BACK OFF BITCH
BACK OFF BITCH“Back Off Bitch” adalah lagu yang ditulis oleh Axl dan temannya Paul Huge Tobias. Itu adalah salah satu lagu lama milik Axl Rose yang masuk ke dalam album Guns N’ Roses, lagu itu ditulis Axl dan Tobias ketika Axl masih bermain band
dengan nama “AXL”. Lirik yang ditampilkan pada Use Your Illusion I tampaknya sudah agak dirubah dan berbeda ketika lagu ini dibawakan (Lagu ini pertama kali ditampilkan GNR pada tahun 1986 di Roxy). Namun, terlepas dari apakah liriknya telah ditambah atau dirubah, liriknya mengungkapkan banyak hal tentang pandangan Axl terhadap wanita.
Dia berkata, “Saya telah melakukan banyak pekerjaan dan menyadari bahwa saya memiliki banyak kebencian terhadap wanita. Pada dasarnya, saya telah ditolak oleh ibu saya sejak masih bayi. Dia lebih memilih bapak tiri saya ketimbang saya. Saya kembali bekerja serta menemukan bahwa saya kebetulan mendengar bahwa nenek saya membenci pria ketika saya berusia empat tahun. Saya memiliki masalah dengan maskulinitas karena hal tersebut. Saya amat jengkel pada nenek saya karena masalah dengan pria, dan bagaimana hal itu mempengaruhi perasaan tentang menjadi seorang pria. Oleh karena itu, saya menulis tentang perasaan-perasaan itu ke dalam lagu-lagu.”
Lirik dalam Back Off Bitch tidak sekedar merupakan perasaan yang umum terhadap wanita, sebaliknya lagu tersebut jelas ditujukan pada Stephanie Seymor. Dalam lagu tersebut Axl merujuk pada seorang kekasih (“Pretty Baby”) yang jelas merupakan seorang rekan wanita, tetapi lirik “I Ain’t playin’ childhood games no more” (aku tak lagi memainkan permainan-permainan masa kanak-kanak), adalah sindiran ironis yang tepat pada masa mudanya dan desakan bahwa dia menolak untuk menampilkan sisi kekanak-kanakannya. Seperti yang dia nyatakan, “Saya katakana sudah waktunya bagi saya untuk melakukan pembalasan.”
Menjelang akhir lagu tersebut liriknya bahkan menjadi lebih langsung dan musiknya menampilkan rangkaian instrument yang melateri refrain Axl yang memisahkan. “It’s time to burn, burn the witch” (Sudah saatnya membakar, membakar sang penyihir wanita itu), sebelum komentar-komentar sarkastik dari band tersebut, “Hey wha’d’ya think he’s tryin to say there, anyway?” (Hei, apa yang kau pikir dia coba katakana di sana??).
“I Think it’s something each person’s sposed to take in their own special way” (saya pikir semua orang memiliki kecenderungan untuk melakukan cara mereka sendiri), sebelum cercaan penutup di akhir lagu oleh Axl, “FUCKING BITCH!!”
Awal tahun 1990, ketika proses rekaman album Use Your Illusion, Axl dan temannya Del James mengendarai mobil mengelilingi Beverly Hills, sambil memutar lagu Back Off Bitch dan Right Next Door To Hell dengan suara yang teramat sangat keras. Karena perangkat stereo audio mobil Axl sangat mewah dan besar (mobil beserta perangkat audionya pernah masuk dalam majalah CarAudio), suara musik itu membuat perhatian departemen kepolisian lokal. Axl tersenyum pada para petugas dan mengecilkan volume musik. Petugas itu tak menilang Axl dan James. Axl kemudian pergi dan kembali mengencangkan volume musik setelah agak jauh dari polisi-polisi itu.
Selanjutnya masih dalam jalan yang sama, Axl sekali lagi dicegat oleh polisi yang mendengar suara berisik dari sebuah mobil. Polisi itu menyetop mobil yang dikendarai oleh James dan Axl, namun polisi itu ternyata taka berbuat apa-apa setelah ia tahu bahwa yang berada di mobil adalah Axl Rose. Polisi itu malah minta tanda tangan untuk dia dan seorang temannya yang ngefans dengan Guns N’ Roses. Axl hanya berbicara sedikit pada polisi itu, dan memberi tahu bahwa sebentar lagi GNR akan merilis album (Use Your Illusion).
Back Off Bitch termasuk lagu-lagu lama milik Axl yang masuk dalam Use Your Illusion, Use Your Illusion sebagian dari materi lagu-lagu itu telah diciptakan oleh Axl atau Izzy jauh hari sebelum Appetite For Destruction dirilis. Misalnya lagu “Perfect Crime” yang telah ada sejak tahun 1985 dan ditampilkan live oleh GNR pertama kali pada 31 Oktober 1986 di The Ackerman Ballroom saat GNR menjadi band pembuka bagi Red Hot Chili Peppers. Lagu “November Rain” adalah lagu yang ditulis Axl ketika berumur 17 tahun. “The Garden” adalah lagu apik yang ditulis bersama West Arkeen antara tahun 1987-1988. Ada satu lagu yang “istimewa” di Use Your Illusion yaitu lagu “My World” di Use Your Illusion II, lagu ini tidak diketahui oleh Slash, Izzy dan Duff sampai pada saatnya lagu ini tiba-tiba muncul dalam album tersebut. Axl menggarap lagu ini secara sendirian dan dibantu oleh beberapa teman programmer dan dengan olahan computer lagu ini digarap tanpa sepengetahuan teman bandnya. Tampaknya “My World” juga mencuplik adegan-adegan (riil) Axl di atas ranjang yang berisi desahan perempuan orgasme.
Desahan Perempuan Orgasme (Rocket Queen – Guns N’ Roses)
Rocket Queen adalah salah satu lagu yang menarik dalam album pertama GNR, Appetite For Destruction (1987). Lagu penutup dalam album tersebut terkenal bukan hanya karena lagu itu enak didengar atau penggalan lirik terakhirnya yang sangat puitis, lagu ini terkenal pula gara-gara ada unsur “seks” di dalamnya. Lagu ini pertama kali dimainkan di panggung di Troubadour, 20 September 1985. (RecklessRoad Book).Menurut Axl, dalam lagu itu dia menyanyi seolah-olah lagu tersebut tentang dia, tetapi sebenarnya merujuk kepada seorang gadis yang dikenal Axl yang hidupnya tinggal sesaat lagi setelah menyengsarakan diri dengan siksaan mental dan penyalahgunaan narkotika.
Axl juga mengatakan, “Saya menulis lagu ini untuk gadis yang akan memiliki band dan dia akan menamakannya ‘Rocket Queen’. Ia membuat saya tetap bersemangat selama beberapa waktu. Bagian terakhir dari lagu itu adalah pesan saya untuk orang ini, atau siapapun yang dapat memperoleh sesuatu darinya (dari lirik tsb). Sepertinya ada harapan dan suasana persahabatan dalam bagian akhir lagu tersebut. Untuk lagu tersebut, ada juga sesuatu yang saya coba lakukan dengan bermacam orang – suatu aksi seks yang direkam. Hal itu dilakukan dengan spontan tetapi sebenarnya telah dipikirkan sebelumnya, sesuatu yang saya ingin letakkan dalam rekaman tersebut…Itu adalah lagu seksual dan malam itu adalah malam yang liar di studio.” (Paul Stenning:2004).
Keliaran itu sudah mulai terjadi ketika Axl Rose berbaring dalam keadaan telanjang di sebuah vocal booth yang gelap milik studio rekaman di Manhattan, New York, untuk mengerjakan overdubbing yang tak lazim. Pita sudah mulai merekam, dan dia merasa ada sesuatu yang tak beres. Di bawahnya terdapat Adriana Smith, seorang penari bugil berusia 19 tahun sekaligus pacar dari sang drummer, Steven Adler.
“Come on Adriana, make it real”, Axl membentaknya sambil berhenti di tengah hubungan seks. “Stop Faking!”
Pada sore hari yang hangat itu di musim panas 1987 itu, sang engineer Vic Deyglio sudah mempersiapkan mikrofon vocal berkualitas tinggi untuk merekam suara Axl dan Adriana yang sedang berhubungan seks. Pada suatu ketika, dia harus lari ke dalam bilik rekaman untuk memperbaiki posisi mikrofon, sementara pasangan itu sedang melakukan hubungan badan.
“Itu seperti set film Ron Jeremy”, Kata Deyglio.
Adriana melakukan kegilaan itu karena ia ingin membalas dendam terhadap Steven yang berselingkuh. Lagipula, ia lebih menyukai Axl. (hei, Axl saat itu sudah punya Erin Everly Rose).
“Aku rela melakukan apa pun yang diminta Axl”, kata Adriana. “He’s fuckin magical.”
Walaupun Adriana pada saat itu dalam kondisi mabuk, ia akhirnya memberikan apa yang diinginkan Axl; suara rintihannya yang sedang orgasme. Yang kemudian dimasukkan Axl dalam lagu “Rocket Queen”.
Dalam lagu ini akan terdengar rintihan desah seorang perempuan, yang diketahui cewek itu bernama Adriana. Tepatnya saat solo gitar Slash, diiringi oleh suara rintihan yang mula-mula kecil dan sempat terdengar agak keras (tanpa melebihi suara gitar Slash).
Steven Adler sempat murka kepada Adriana setelah mengetahui hasil rekaman lagu tersebut. Adriana kemudian terhantui oleh sesi rekaman itu selama bertahun-tahun. Ia berkata, “Aku akhirnya banyak minum alcohol dan menenggak obat-obatan terlarang untuk waktu yang lama karena aku merasa sangat malu dan bersalah.”(Ahimsa Marquez:2009).
Tentang “14 Years” dan Kesunyian Hidup Axl Rose

14 tahun Axl menanti untuk album studio terbaru, tapi apa daya seorang Slash yang sangat diandalkan telah pergi dari GNR tahun 1996. Duff McKagan juga pergi akhir tahun 1997, meninggalkan Axl sebagai “The Original Guns” sendirian. Slash beropini bahwa memang tangan Axl yang memaksa anggota-anggota lain keluar dari band tersebut.
“Saya hanya berharap Axl akan menyelesaikan album Guns N’ Roses ini, sehingga saya dapat mengetahui tentang apa sebenarnya semua kekacauan ini. Apa maksudnya? Secara realistis, anda memiliki situasi dimana semuanya berpusat pada satu orang; anda akan berujar ‘Apakah yang amat ingin anda lakukan sehingga anda memaksa semua orang keluar seperti itu?’ Saya hanya ingin melakukan apa yang membuatnya gembira, karena dia tampaknya begitu frustasi.” ujar Slash yang terangkum dalam bukunya Paul Stenning.
Opini Axl berbeda, menurut Axl, Slash hanyalah seorang pengkhianat besar, Slash hanyalah ibarat kanker ditubuh GNR yang memang sudah seharusnya dibuang. Axl sangat membenci Slash bahkan hingga saat ini, dalam sauatu konser tahun 2001 di Rio De Jeneiro Brazil (Rock In Rio III), saat itu GNR sedang menyanyikan lagu It’s So Easy dan Axl mengacungkan jari tengah kepada salah satu penonton yang memakai kaos bergambar Slash dan bertuliskan “Slash is GNR”, Axl memanggil petugas keamanan untuk mengambil kaos itu, kaos itu akhirnya dilemparkan ke tangan Axl untuk kemudian dibuangnya. lihat videonya : http://www.youtube.com/watch?v=iZNjPNmg5Yg. Ada lagi kejadian dimana ada seorang penggemar GNR dari Kanada yang memakai Topi Panjang ala Slash, Axl meminta pihak keamanan untuk mengamankan topi itu dan membuangnya atau penggemar itu tidak akan pernah diijinkan masuk ke dalam konsernya.
Komentar Slash?? saat Axl menuduh Slash hanyalah sebuah kanker yang harus dibuang dari tubuh GNR, Slash hanya menanggapi hal itu dengan dingin, Slash berkata bahwa terserahlah Axl ingin bicara apapun tentang dia. Tampaknya Ketika Scott Weiland masih di Velvet Revolever dia pernah mengutarakan bahwa suaranya bisa menyamai atau bahkan lebih baik daripada Axl Rose. Hal ini adalah salah satu penyebab diantara banyak penyebab lain, sebab utama lain adalah ketika Scott berbicara di depan penonton konser di Glasgow, 20 Maret 2008 Scott berbicara bahwa “Ini adalah “konser terakhir” Velvet Revolver dan kalian sangat beruntung berada di sini karena band ini sebentar lagi akan bubar!!”. Pernyataan pertama Weiland ditanggapi Slash bahwa Weiland tidak pantas mengatakan sesuatu apapun tentang Axl Rose, dan pernyataan kedua tampaknya sudah tiada ampun bagi Weiland untuk kemudian dipecat Slash. Weiland kembali ke Stone Temple Pilots dan mereka akan segera merilis album baru.
Sebelum Slash menyatakan keluar, Slash mengklaim ada beberapa bagian (personel) yang tidak akan digunakan Axl untuk GNR dimasa selanjutnya, Slash mengambilnya dan kemudian bersama mereka membentuk Slash’s Snakepit (Slash mengajak Gilby Clarke dan Matt Sorum ; Slash juga mengajak Dizzy Reed dan Teddy Andreadis dalam beberapa turnya). Mereka mengadakan tur selama enam bulan yang menyebabkan berbagai gesekan lebih lanjut dengan Guns N’ Roses (Axl Rose).
Matt Sorum berkata, “Axl menjadi kecewa karena dia sebenarnya ingin bekerja. Kemudian ada sedikit masalah di antara mereka berdua. Itu terus menerus selama beberapa waktu, dan mereka benar-benar tidak cocok satu sama lain.”
Axl telah ditinggalkan teman-temannya, ditambah lagi ketika Mei 1996, Sharon Bailey ibunya meninggal dunia pada usia 51 tahun. Kemudian pada tahun yang sama, terjadi kebakaran lokal yang menjilat hutan di mana rumah Axl berada (Malibu, rumah Axl ditampilkan dalam video klip Estranged). Pada Mei 1997, salah satu teman setia Axl Rose, West Arkeen (yang kadang-kadang menulis lagu untuk GNR), meninggal dunia karena overdosis narkoba. Arkeen berusia 36 tahun saat itu, dan dia bukan satu-satunya teman baik Axl yang meninggal karena overdosis. Axl juga pernah kehilangan Shannon Hoon (sering menjadi Backing Vokal GNR, ada dalam video klip Don’t Cry sebagai backing vokal) karena kasus overdosis.
Axl sempat putus asa dan menarik diri dari interaksi sosial. Penampilan Axl di depan publik untuk terakhir kalinya sebelum ia “bertapa” adalah pada tanggal19 Januari 1994 untuk Rock and Roll Hall of Fame menyanyikan lagu John Lennon “Come Together” bersama Bruce Springsteen. (lihat videonya : http://www.youtube.com/watch?v=sfmau_XWxgw). Sejak itulah Axl seperti “menghilang” dari publik sebelum akhirnya muncul di publik pada tahun 2000 saat bermain dengan band Starfuckers (band yang digawangi oleh mantan gitaris GNR, Gilby Clarke).
Axl senang mengendalikan keberadaannya dari hari ke hari, bersamaan dengan keputusan akhir tentang apa yang benar-benar dilakukan oleh GNR. Hal ini tampaknya cukup baginya. Dia berusaha mengelak dari berbagai isu dan kritik dengan menjalani kehidupan seperti orang pertapa. Ruben McBlue seorang penulis dan wartawan Los Angeles mengungkapkan dalam tulisannya, “Axl hidup sebagai seorang pertapa di Malibu. Dan tidak ada orang yang pernah melihatnya.” Axl tinggal di suatu kompleks bertipe Mediterania di dekat wilayah Point Dume, Malibu, California. Properti tersebut berlokasi setelah Latigo Canyon Road dan terletak di atas bukit tanpa sungai. Awalnya Axl melihat rumah tersebut sebagai lingkungan yang ideal baginya dan Stephanie Seymor untuk membesarkan anak-anak mereka. Tetapi nyatanya Axl telah menjadi bujangan paling terkenal di dunia.
Kehidupan terasing Axl inilah salah satu penghambat terbesar Chinese Democracy, sehingga membutuhkan waktu lama untuk membangunnya. Karena memang hanya dialah satu-satunya orang yang mengendalikan GNR. Hanya sedikit yang dapat memaksanya bekerja, atau ketika dia tidak dalam suasana hati yang enak. Juga tidak ada seorangpun pada waktu itu yang mampu memaksa GNR merilis album ketika Axl belum menyatakan siap.
Penantian panjang selama 14 tahun akhirnya terjawab ketika 23 November 2008 GNR merilis Chinese Democracy. Album yang sempat digembar-gemborkan Axl sebagai album terbesar GNR nyatanya tidak terbukti sama sekali. penjualan album ini berjalan amat sangat pelan untuk ukuran GNR dalam sejarahnya.
Ketika Axl mengetahui realitas itu, muncul kembali sifat-sifat lamanya yaitu paranoid dan takut dianggap jelek. (Ingat ketika Axl dalm kurun waktu 1991-1993 beberapa kali mengamuk dengan penonton-penonton yang mencoba memotret dirinya, hanya orang-orang yang sudah punya ijin waktu itu yang bisa memotret Axl saat konser. saat itu axl takut dipotret dalam keadaan jelek, dalam keadaan dirinya jelek, karena ia takut dianggap jelek).
Axl memang sudah sejak dulu dianggap paranoid dan takut dianggap jelek. Dugaan itu pula yang muncul ketika Chinese Democracy dirilis dan gagal dalam penjualan (setidaknya seperti apa yang diimpikan Axl selama ini). Axl dikabarkan menolak diwawancarai media sehingga beredar gosip bahwa dia menderita antropofobia atau penyakit kejiwaan yang menyebabkan penderitanya takut ketemu orang banyak.
Ketika album itu baru berhasil terjual sebanyak 261 ribu keping, Axl dikabarkan telah menutup diri dan menderita Antropofobia. Dalam waktu satu bulan, dia juga telah memecat manajemennya, Front Line sebanyak tiga kali dan tak pernah meninggalkan rumahnya dalam waktu dua bulan terakhir. Dia bahkan menolak diwawancarai atau mengadakan tur promo sehingga promosi album ini terganggu.
Ketika pihak Geffen akhirnya berhasil membujuk Axl untuk mengadakan tur lagi, GNR dihadapkan dengan hengkangnya Robin Finck pada pertengahan 2008. Robin Finck kembali bergabung dalm konser bersama Nine Inch Nails (NIN). Akhirnya GNR mengadakan tur lagi setalah mendapatkan DJ Ashba. (baca lebih lanjut di http://pijarpatricia.wordpress.com/2010/06/12/chinese-democracy/ ).
“14 Years”
14 tahun dibutuhkan untuk membuat album ini dirilis seperti mengingatkan kepada lagu ciptaan Izzy dan Axl, 14 Years. 14 Years memang tidak secara kebetulan muncul, lagu ini mulanya diciptakan Izzy untuk 14 tahun persahabatannya dengan Axl (dicipta tahun 1991). Axl kemudian turut serta dalam penciptaannya, sang Font Man yang bergabung dalam refrain dan jelas bahwa sebagian liriknya diciptakan oleh Axl.
Mari kita lihat sedikit saja penggalan lirik lagu ”14 Years” yang terdapat pada album ”Use Your Illusions 2 (1991)” sepertinya cocok dengan keadaan sekarang.
”But it’s been, 14 Years of silence It’s been 14 of pain It’s been 14 Years that are gone forever And I’ll never have again.”
(Empat belas tahun kesunyian, empat belas tahun rasa sakit. Empat belas tahun yang hilang untuk selamanya, dan tidak akan pernah kualami lagi).
Fantastis, setidaknya kata-kata itu mirip jika dihubungkan dengan keadaan GNR sekarang. Sekarang sudah sangat berbeda dibanding ketika 14 – 23 tahun yang lalu ketika mereka terlihat masih bersama. 14 tahun dalam kesunyian, 14 tahun rasa sakit, selama itu pula Axl membangun kembali Guns N’ Roses dengan albumnya Chinese Democracy.
Harapan terbesar Axl selama ini adalah untuk membuktikan bahwa semua orang keliru tentang ‘Chinese Democracy’. Album tersebut harus jauh lebih baik dari apa pun yang bisa ditulis oleh Slash, Duff McKagan, atau Izzy Stradlin.
Falun Gong vs PKC
Partai Komunis China Menggunakan Media untuk Melakukan Propaganda Anti Falun GongFalun Gong adalah sebuah latihan sejenis Taichi yang digunakan untuk menenangkan diri dan menyembuhkan suatu penyakit. Adalah Guru Li Hongzhi pertama memperkenalkan Falun Gong ke masyarakat pada tahun 1992.
Latihan Falun Gong menjadi semakin populer dan berkembang pesat di China karena manfaat kesehatan jiwa-raga yang diperoleh para praktisi setelah berlatih Falun Gong. Jumlah praktisi yang berlatih terlalu besar di mata pemimpin komunis China, Jiang Zemin. Menurut survey yang dilakukan pemerintah China pada akhir tahun 1997, jumlah praktisi Falun Gong telah mencapai 70 juta orang, jauh melebihi anggota partai komunis China. Terdapat cukup banyak pejabat pemerintah, bahkan kader partai komunis sendiri yang ikut berlatih Falun Gong.
Keanggotaan dari Falun Gong di China berkembang pesat, dan Partai Komunis China khawatir akan perkembangan ini terutama setelah terjadinya peristiwa unjuk rasa damai berskala besar (kurang lebih 10.000 orang) oleh praktisi Falun Gong di Zhong Nan Hai (pusat pemerintahan di Beijing), yang memohon diberikannya lingkungan yang sah dan tidak terganggu bagi mereka untuk berlatih, karena sebelumnya telah terjadi penangkapan dan pemukulan terhadap mereka. Peristiwa tersebut telah mengejutkan petinggi negara, dan beranggapan massa Falun Gong kelak akan menjadi kekuatan yang beroposisi dengan pemerintah.
Tahun 1999, pemerintah Tiongkok melarang buku Zhuan Falun (buku pembimbing kultivasi Falun Gong), karena menurut mereka isinya ” takhayul “. Partai Komunis Tiongkok menganggap semua hal tentang jiwa, spiritual atau kepercayaan adalah takhayul karena bertentangan dengan kepercayaan mereka terhadap materialisme dan atheisme dari ideologi Marxist.
Segera dikeluarkanlah perintah ke polisi untuk mulai mengusik para praktisi, menghalangi mereka berlatih bersama, atau menangkap mereka dan memasukkannya ke dalam penjara. Sejak saat itu berbagai macam fitnahan dan berita bohong tentang Falun Gong dan praktisi-praktisi disebarluaskan ke seluruh dunia melalui media dan kedutaan-kedutaan China disetiap negara, sehingga menyebabkan banyak orang terutama orang-orang China dan media di luar negeri yang tidak tahu berita sebenarnya termakan berita bohong tersebut.
Partai Komunis China yang banyak menguasai media di China lalu secara kontinyu melakukan pemberitaan yang cenderung menghina Falun Gong, seakan-akan PKC (Partai Komunis China) menginformasikan kepada rakyat china agar tidak mengikuti kegiatan Falun Gong itu, PKC sendiri ketakutan atas perkembangan Falun Gong yang dianggap akan menghambat pembangunan yang dicanangkan oleh PKC. Suatu bentuk komunikasi yang dilakukan pertama kali ya melalui media itu tadi, semua media memberitakan dan memfitnah Falun Gong.
Sekitar tahun 1999-2001 itu merupakan tahun luar biasa propaganda anti Falun Gong yang disiarkan di media-media Tiongkok. Praktisi Falun Gong kemudian klarifikasi fakta membuat dunia tahu apa kenyataan sebenarnya, dan akhirnya ada tekanan internasional untuk menghentikan penindasan ini. Penganiayaan kemudian dilakukan secara tertutup, dan PKC tidak berani lagi terang terangan menyiarkan propaganda anti Falun Gong di media akhir-akhir ini.
PKC Memblokir Situs Resmi GNR “Chinese Democracy”
Saking ketatnya Cina membatasi akses internet, negara panda itu mendapat julukan “Great Firewall of China”. Situs-situs yang memuat hal-hal sensitif yang berkaitan dengan Cina seperti Tiannanmen Square, Falun Gong, serta organisasi-organisasi illegal, benar-benar terlarang untuk diakses.
Baru-baru ini PKC memblokir situs resmi dari Guns N’ Roses karena salah satu lagu dialbum terbaru GNR (yang dirilis 23 November 2008 lalu) berjudul Chinese Democracy mengandung unsur “penghinaan” terhadap PKC, penggalan lirik tersebut adalah “//Blame it on the Falun Gong, they’ve seen the end and you can’t hold on now//” (Walaupun kalian menindas Falun Gong semaunya. Mereka akan menyambut hari berakhirnya penindasan, dan kalian sudah tidak bisa mempertahankan lagi penindasan itu). Lagu itu serta merta membangkitkan kemarahan Kementerian Kebudayaan Republik Rakyat China, sebuah badan administratif di bawah Dewan Negara yang bertugas menyeleksi segala hasil karya artis sebelum diedarkan untuk rakyat RRC.
Situs www.chinesedemocracy.com tidak bisa lagi diakses di China, namun warga China akan menjadi sangat penasaran dengan lagu GNR ini, menurut mereka lagu ini (Chinese Democracy) akan membuka mata dunia terhadap penindasan PKC terhadap Falun Gong. Lagu ini juga merupakan bentuk komunikasi non politik yang bisa mencuri perhatian dunia terutama PBB untuk lebih serius menindak PKC yang telah banyak melakukan pelanggaran HAM terhadap komunitas Falun Gong.
____
Chinese Democracy “14 Years” Mistery.
CHINESE DEMOCRACY.Pada tahun 2008 ini kabar mengenai Chinese Democracy mencuat lagi ketika http://www.newgnr.com menginformasikan bahwa Chinese Democracy akan segera dirilis tanggal 23 November 2008. disitus tersebut juga dikabarkan bahwa single GNR ”If The World” akan dijadikan soundtrack (di akhir tayangan film) sebuah film terbaru yang dimainkan Leonardo Di Caprio ”Body Of Lies”.
Seperti yang diketahui rumor bahwa Chinese Democracy juga pernah merebak akhir tahun 2007, tapi kenyataannya semua itu tidak terjadi. Jika mengacu pada situs http://www.newgnr.com , dan kita akan lihat juga apakah difilm ”Body Of Lies” akan memakai soundtrack ”If The World” maka kita akan segera yakin bahwa berita yang kita dapatkan itu akan benar-benar terjadi, dan itu artinya penantian fans GNR selama kurang lebih 14 Tahun akan segera berhenti.
Hmm, semua ini seperti sudah ada tanda-tandanya, kita tentu ingat pada album ”Use Your Illusion 2” Izzy Stradlin dan Axl Rose memasukkan lagu ciptaan mereka ke dalam album tersebut, dan judulnya adalah ”14 YEARS”. Jika GNR benar-benar merilis album pada tahun ini (2008), maka lagu ”14 Years” akan menjadi sangat keramat, ya menurutku lagu itu bukan hanya sekedar lagu ciptaan dua orang jenius GNR (saat itu), Stradlin dan Rose, tapi benar-benar suatu lagu yang akan mencerminkan masa depan (2008 ini, red ).
Mari kita lihat sedikit saja penggalan lirik lagu ”14 Years” yang sepertinya cocok dengan keadaan sekarang.
”But it’s been, 14 Years of silence
It’s been 14 of pain
It’s been 14 Years that are gone forever
And I’ll (never) have again.”
Sebemarnya lagu “14 Years” ini diciptakan Izzy Stradlin untuk mengenang persahabatannya dg Axl Rose yang sudah memasuki 14 tahun, (1990). lalu Axl dan Stradlin menyempurnakan lagu itu dan jadilah lagu itu yang dinyanyikan sendiri oleh Stradlin….
Yah, ini seperti teori “Deja-Vu” semua ini seakan sudah pernah terjadi dan lagu 14 Years seakan mencerminkan 14 tahun penantian album ini. Walaupun kini kita sudah tidak dapat melihat lagi “The Ice Man” dan pencipta lagu handal Izzy Stradlin, Bassis yang hebat layaknya Duff Mckagan, Gitaris terhebat yang pernah dimiliki GNR – Slash dan dua orang drummer yang pernah besar bersama GNR, Matt Sorum dan Steven Adler. Tapi percayalah bahwa suara Axl Rose masih mampu untuk menyihir semua telinga pecinta musik seluruh dunia.
estranged, garden of eden, dead horse dan it's so easy adalah bbrp yang ga boleh dilewatkan selain masterpiece guns and roses yang melegenda. satu2nya yang saya kurang 'sreg' mendengarnya adalah my world, but I guess u know why lol
ReplyDelete